puisi ini bukan puisi,
hanya lafaz hati yang mencari-cari,
suatu keindahan yang tiada di sini.
renung dari hati,
ke hati,
lalu ada duri,
ada juga bukan duri.
ia madu.
terus ke sana,
tanpa menoleh,
walau mungkin,
ada panggilan yang merisik,
tanya dan soal.
dari kaca mata hati,
berlalu dan senyum.
tunduk dan hilang.
Wednesday, April 8, 2009
dari kaca mata hati,
lakaran tinta oleh hasni Jamali detik 12:07 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 lonjakan suara:
''renung dari hati,
ke hati,
lalu ada duri,
ada juga bukan duri.
ia madu.''
Dua-dua ada?
salam, Isma Ae.
sesungguhnya, dalam duri ada juga yang manisnya. kita akan sedar, duri yang menyakitkan itu, akan jadikan kita lebih matang dan bersungguh untuk hidup. ya tidak?
kalau sudi bleh xtulis alamat YM hasni
Post a Comment