BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Wednesday, November 12, 2008


Mengapa semakin kita ingin melupakan, semakin dekat ia datang...?
Mengapa semakin jauh kita lari, semakin pantas ia mengejar...?

Hari ini sekali lagi saya menatap 'Tragis Sebuah Pemergian'. Pilu itu saya rasa sendiri. Sengaja saya biarkan diri ini dibalut kesedihan Sara. Tika nur membawa berita gembira, Emir pula ditimpa bahana. Nek Suya pergi dalam sayu. Ya, emosinya jelas tergambar dengan air mata yang jatuh tidak henti.

Mengapa saya yang lebih pilunya? sedangkan ini hanya cereka saya....
kata teman, "bukankah setiap penulisan kamu, datangnya dari hati juga."
bicara saya, "Ya, mungkin itu saya juga disimbah kehampaan. Hampa dihempap kesedihan plot cereka ini."
kata teman lagi, "Sudah kamu pilih itu penghujungnya, biarkan ia dilalui watak-watak cereka itu dengan penuh hikmahnya, ya. Mereka sudah terima seadanya."
tanpa saya bicara apa-apa, hanya hati mengukir senyum dengan bisikan lembut teman itu. Dia seperti membawa saya kepada cereka itu ke alam realiti. Seperti wujudnya watak Emir, Sara dan Nek Suya. Saya hanya menggubah satu jalan cerita. "Tragis Sebuah Pemergian."

4 lonjakan suara:

mysarah said...

salam Hasni..
saya juga sedih apabila kita terpaksa merelakan orang yang kita saya pergi meninggalkan kita. tapi hakikat dunia ini. yang hidup pastinya pergi bertemu ilahi. selagi nyawa masih ada kita perlu nikmati hidup ini dengan sempurna. hidup di dunia hanyalah pinjaman sementara. yang kekal abadi adalah di akhirat sana.. yang penting senyum selalu. besar nikmatnya besar pahalanya. :-)

hasni Jamali said...

ya sarah. awak juga. saya juga. sama-sama senyum. :-)

tieka said...

sara2...iyer lor...
heheheh
meyampuk nih...

hasni Jamali said...

thanks tieka, sudi lawat blog hasni....lain kali datang lah lagi ya!